Jakarta (ANTARA) – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sejak 17 Juli 2023 hingga 17 September 2024 telah menangani 3.383.000 konten judi online dalam upaya mewujudkan ruang digital yang aman.
Kemenkominfo juga telah menangani 29.000 lebih sisipan halaman judi pada situs-situs web resmilembaga pemerintahan dan lembaga pendidikan.
"Target kami meminimalisir seluruh praktik perjudian online di Indonesia. Utamanya, bagaimana negara hadir untuk melindungi rakyat kecil dari penyakit, wabah, atau penipuan, yang namanya judi online, karena itu tanggung jawab kita," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi di Kantor Kemenkominfodi Jakarta Pusat, Rabu.
Selain itu,Kemenkominfomelakukan patroli siber dan menemukan kata-kata kunci terkait judi onlinedi platform-platform digital.
Menurut Budi,Kemenkominfo mengajukan 20.842 kata kunci terkait judi online kepada Google dari 7 November 2023 hingga 8 Agustus 2024 dan 5.173 kata kunci berkenaan dengan judi online kepada Meta dari 15 Desember 2023 sampai 8 Agustus 2024 supaya bisa diblokir aksesnya.
Kemenkominfo juga menelusuriakun dompet digital atau e-wallet yang terindikasi digunakan untuk transaksi judi onlinedan mengajukan 573 akun e-walletke Bank Indonesia supaya bisa diblokir.
Dalam upaya memberantas praktik judi online, pemerintah memberikan peringatan kepada platform digital untuk mengendalikan Domain Name System (DNS) publik yang menjadi celah akses judi online serta memutus akses IP address yang masuk dalam daftar hitam.
"Selain itu, kebijakan pemutusan Network Access Point (NAP) dari negara seperti Kamboja dan Filipina juga diperkuat, serta pemblokiran VPN gratis yang digunakan untuk mengakses situs judi," kata Budi.
Di samping itu,Kemenkominfomengeluarkan perintah audit terhadap penyelenggara sistem elektronik (PSE), khususnya di sektor keuangan digital.PSE yang kedapatan melanggar aturan bisa dicabut izin operasinya.
Kementerian berkolaborasi dengan 11 asosiasi dan perhimpunan dalam menjalankan upaya pemberantasan praktik judi online.
Budi menyampaikan bahwa upaya pencegahan dan pemberantasan praktikjudi onlineyang dijalankan pemerintah sudah mulai membuahkan hasil.
Dia mengutip data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pada Juli 2024 yang menunjukkan deposit di situs judi onlinesudah turun 50 persen dibandingkan dengan sebelum inisiatif pemberantasan judi online dilakukan.