Penyedia layanan internet (ISP) Biznet buka suara ihwal dugaan kebocoran data 150 ribu pengguna. Biznet mengaku saat ini masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak berwajib terkait dugaan kebocoran data yang mereka alami.
\”Kami masih menunggu hasil proses penyelidikan dan investigasi lebih lanjut dari pihak berwajib,\” ujar Rian Surachman, VP Marketing Biznet kepada CNNIndonesia.com, Selasa (26/3).
Biznet menyebut akan memberikan pemberitahuan secara periodik kepada para pelanggan untuk menjawab kekhawatiran mereka terkait dugaan kebocoran data ini.
\”Kami paham akan kekhawatiran pelanggan, akan kami pastikan bahwa keamanan data pelanggan akan selalu menjadi prioritas utama bagi kami untuk terus dilindungi,\” tutur Rian.Pilihan RedaksiMenerka Harga Paket Internet Rumah jika Kecepatan Minimal 100 MpbsAnak Buah Budi Arie Minta Klarifikasi Biznet Soal Dugaan Bocor DataData Pelanggan Biznet Diduga Kembali Bocor, Ahli Sebut ValidADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Biznet saat ini sudah melakukan sejumlah langkah preventif terkait dugaan kebocoran data, salah satunya melakukan investigasi internal serta mengambil setiap langkah yang dianggap penting untuk langkah awal pengamanan data.
Selain itu, Biznet juga menggunakan jasa external consultant dalam hal cyber security. Kemudian, Biznet juga tengah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Kominfo.
Sebelumnya, penjahat siber didugakembali membocorkan data Biznet. Kini penjahat tersebutmengklaim telah membocorkan data 150 ribu pengguna Biznet Gio.
Langkah terbaru penjahat siber ini diungkap oleh Teguh Aprianto, pendiri Ethical Hacker Indonesia. Teguh menyebut pelaku yang sebelumnya telah membocorkan 380 ribu data pengguna Biznet Networks, kini membocorkan lebih dari 150 ribu data pengguna Biznet Gio Cloud.
\”Setelah membocorkan lebih dari 380 ribu data pengguna Biznet Networks, sesuai dengan janjinya, kemarin pelaku telah membocorkan 154.091 data pengguna@BiznetGioCloud,\” tulis Teguh di X, Senin (25/3).
Teguh mengatakan data-data yang dibocorkan di antaranya nama lengkap, email, saldo, password hash, alamat, NPWP, nomor HP, dan sejumlah data lainnya.
Selain membocorkan data, pelaku juga memberikan peringatan kedua untuk manajemen Biznet.
\”Jika sebelum 7 April 2024 Biznet masih belum menghapus kebijakan FUP, pelaku akan mulai untuk membocorkan detail VM dari Biznet Gio, termasuk alamat IP, user, password, key pair dll,\” tulis Teguh.
Bukan karyawan
Penjahat siber tersebut mengklaim dirinya adalah mantan karyawan Biznet. Pembocoran data yang dilakukannya disebut karena tidak setuju dengan kebijakan perusahaan terkait FUP.
Namun, Rian membantah bahwa ada pihak internal Biznet yang terlibat dalam kasus dugaan kebocoran data ini. Hasil investigasinya menunjukkan hal ini dilakukan oleh pihak eksternal.
\”Hingga saat ini, dari hasil investigasi yang telah kami lakukan, kebocoran data ini disinyalir kuat dilakukan oleh pihak eksternal karena tidak ada indikasi yang mengarah kepada internal Biznet,\” pungkas Rian.