Head of Facebook Tom Alison bicara soal persaingan media sosial, khususnya pada platform yang mengusung video singkat di saat TikTok dan SnapChat makin digemari anak muda.
\”Ini (video singkat) adalah lanskap yang sangat kompetitif. Dan saya rasa ada alasannya, karena video adalah cara terbaik orang berkomunikasi,\” kata Tom dalam sebuah sesi wawancara bersama sejumlah media secara online, Kamis (25/7).
Menurut Tom, hal ini karena evolusi kamera Hp dan kecepatan internet yang semakin baik. Orang-orang, kata dia, saat ini lebih tertarik untuk mencari informasi lewat video singkat dan hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh para konten kreator.
Tom mengklaim Facebook memiliki keunggulan dibanding kompetitor lainya. Salah satunya adalah jejaring soal yang besar.Facebook Pede Masih Relevan untuk Generasi Muda, Apa Alasannya?\”Kita punya jejaring sosial yang sangat besar untuk orang-orang yang baru memulai menjadi konten kreator, selain itu juga punya audiens yang besar yang sangat senang menonton video, terlebih lagi di Asia Pasifik,\” tuturnya.
Salah satu fitur unggulan Facebook saat ini adalah Reels yang dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang bisa menjadi salah satu daya tarik bagi para konten kreator.
Meta AI, kata dia, dapat membantu para konten kreator untuk menghasilkan \’cuan\’ karena bisa merekomendasikan konten-konten berdasarkan preferensi audiens.
\”Dan ketika kami mencoba di Facebook Reels, itu menyebabkan peningkatan yang signifikan. Jadi, kami sekarang menyebar kemampuan model rekomendasi baru ini,\” kata Tom.Instagram dan Facebook Terbukti Arahkan ke Konten Seksis\”Ini akan memungkinkan untuk menjadi fokus untuk semua produk rekomendasi kami, bukan hanya di Facebook, tapi juga di Instagram dan di Thread. Dan pada akhir 2026, tujuan kami adalah memiliki teknologi rekomendasi terbaik di dunia,\” imbuhnya.
Tidak hanya itu, Tom mengatakan bahwa di Facebook tidak sekadar menampilkan format video pendek, tapi juga video-video yang lebih beragam hingga siaran langsung.
\”Hal menarik tentang produk video kami adalah bahwa kami bukan hanya tentang video pendek. Facebook telah menjadi dan akan selalu menjadi rumah untuk video berbagai jenis video-video yang lebih panjang, konten live,\” paparnya.
Studi Pew Research Center mengungkap bahwa Facebook bukan lagi media sosial favorit di kalangan remaja. Mereka lebih memilih YouTube dan TikTok.
Ini terungkap dalam survei Pew Research Center pada 26 September hingga Oktober 2023. Sampelnya terdiri dari 1.453 pasangan di AS, dengan setiap pasangan terdiri dari satu remaja AS berusia 13 hingga 17 tahun dan satu orang tua per remaja. Margin of error mencapai plus/minus 3,2.
\”Remaja cenderung tidak menggunakan Facebook dan Twitter (yang belakangan ganti nama menjadi X) dibandingkan satu dekade yang lalu,\” demikian keterangan Pew Research Center.
Pew Research Center menggarisbawahi Facebook mengalami penurunan tajam pengguna remaja.
\”Facebook pernah mendominasi lanskap media sosial di kalangan remaja Amerika, namun jumlah remaja yang menggunakan situs tersebut telah menurun dari 71 persen pada 2014-2015 menjadi 33 persen saat ini,\” lanjut keterangan.