Para pakar mengungkap megathrust menyimpan potensi gempa besar dan gelombang tsunami hingga puluhan meter. Simak analisisnya berikut.
Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR pada Kamis (14/3), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap rencana pembangunan dua gedung pusat komando (command center) peringatan dini imbas ancaman megathrust.
Yakni, di Kemayoran, Jakarta, dan di Denpasar, Bali. Kenapa mesti dua gedung, tidak fokus satu saja? Kata anggota dewan.Kepala BMKG Bantah Video Viral Sebut Megathrust Lumpuhkan Jakarta\”Kalau seandainya Jakarta lumpuh, kami kan memprediksi kalau ada megathrust, audzubillahimindzalik smoga tidak terjadi, Jakarta lumpuh,\” ujar Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, dalam rapat tersebut.
\”Itu command center meski gedungnya masih utuh, sistem komunikasi akan roboh, di luar BMKG, sistem lumpuh. BMKG tidak bisa mengeluarkan peringatan dini meski gedungnya tegak. Sehingga dalam kondisi lumpuh, diambil alih oleh Denpasar. Ada sistem continuity seperti itu,\” lanjutnya.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Sekuat itukah ancaman megathrust?
Megathrust sendiri merupakan daerah pertemuan antar-lempeng tektonik Bumi yang berpotensi memicu gempa kuat dan tsunami dahsyat. Zona ini diprediksi bisa \’pecah\’ secara berulang dengan jeda hingga ratusan tahun.BMKG Ungkap Buoy Jawa \’Almarhum\’ di Tengah Ancaman Tsunami DahsyatPeta Sumber dan Bahaya Gempabumi Indonesia tahun 2017 sendiri mengungkap setidaknya ada 13 megathrust yang ada di wilayah Indonesia.
Di antaranya, megathrust di Selat Sunda dengan potensi gempa magnitudo 8,7, megathrust di Jawa Tengah bagian barat dengan potensi M 8,7.
BMKG, dalam keterangannya, mencontohkan dengan zona tumbukan atau megathrust antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia yang menunjam masuk ke bawah Pulau Jawa. Proses penunjaman lempeng tersebut masih terjadi dengan laju 60-70 mm per tahun.
\”Gerakan penunjaman lempeng tersebut memungkinkan dapat mengakibatkan gempa megathrust dengan kekuatan/magnitudo maksimum yang diperkirakan dapat mencapai M 8,7,\” kata lembaga.

Kapan itu terjadi? BMKG dan para ahli gempa dunia belum bisa menjawabnya.
\”Meski para ahli mampu menghitung perkiraan Magnitudo maksimum gempa di zona megathrust, akan tetapi teknologi saat ini belum mampu memprediksi dengan tepat, apalagi memastikan kapan terjadinya gempa megathrust tersebut,\” kata keterangan tersebut.
\”Yang perlu dilakukan adalah upaya mitigasi yang tepat, menyiapkan langkah-langkah kongkrit yang perlu segera dilakukan untuk meminimalkan risiko kerugian sosial ekonomi dan korban jiwa.\”
Potensi tsunami

Selain gempa yang amat kuat, megathrust, terutama di selatan Jawa, juga berpotensi memicu tsunami yang bahkan diprediksi bisa mencapai Jakarta.
Hal itu diungkap dalam kajian berjudul On The Potential for Megathrust Earthquakes and Tsunamis Off The Southern Coast of West Java and Southeast Sumatra, Indonesia yang terbit di Natural Hazard pada Oktober 2022.
\”Kami menunjukkan bahwa ketinggian maksimum tsunami bisa mencapai 34 m di sepanjang pantai barat Sumatra paling selatan dan di sepanjang pantai selatan Jawa dekat Semenanjung Ujung Kulon,\” dikutip dari jurnal di Springer Natural Hazard tersebut.BMKG Peringatkan Megathrust Selatan Jawa Bakal Ada Sampai KiamatStudi ini melibatkan sejumlah ahli kegempaan, termasuk Dwikorita, Tatok Yatimantoro, Daryono dari BMKG, Rahma Hanifa dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Sri Widiyantoro dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Nicholas Rawlinson dari Department of Earth Sciences-University of Cambridge, dan Abdul Muhari dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Tim memanfaatkan katalog data seismik yang bersumber dari BMKG dan International Seismological Center (ISC) periode April 2009 sampai Juli 2020, untuk melakukan hiposenter gempa.
Pemodelan yang dilakukan melibatkan dua segmen megathrust (ada di selatan Jawa Barat dan Sumatera bagian selatan) dan satu segmen backthrust (patahan yang arah dorongannya berkebalikan dari megathrust di selatan Jabar).
Megathrust segmen barat (di selatan Sumatra) memiliki panjang parit-paralel 325 km, lebar 120 km, dan slip (pergeseran) homogen 24 m. Segmen timur sepanjang 442 km, lebar 109 km, dengan slip homogen 20 m.

Sementara, backthrust memiliki panjang 312 km dan lebar 55 km, dengan slip homogen 16 m.
Studi ini melakukan pemodelan tsunami di wilayah tersebut dengan dua skenario, satunya tanpa backthrust, yang satunya lagi menyertakan backthrust.
\”Tsunami yang dimodelkan untuk dua segmen megathrust yang masuk akal dan backthrust yang pecah secara bersamaan menunjukkan bahwa ketinggian tsunami dapat mencapai ~34 m di pantai selatan Sumatera bagian selatan dan Jawa Barat, dengan tinggi gelombang rata-rata sekitar 11 m,\” menurut para peneliti.
Penelitian juga mengungkap ketinggian tsunami rata-rata di sepanjang pantai Sumatera dan pantai Jawa masing-masing adalah 11,8 meter dan 10,6 meter, hasil yang menggabungkan efek gaya dorong balik.ITB Ingatkan Potensi Tsunami Selatan Jawa Bisa Sapu IstanaSementara itu, Kepala Laboratorium Geodesi ITB Heri Andreas, yang tak terlibat studi di atas, mengatakan pemodelan menunjukkan Megathrust Selat Sunda potensial memicu tsunami 20 meter di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.
Gelombang tsunami yang diperkirakan mencapai kecepatan 40 km per jam jam itu, kata dia, bisa masuk ke wilayah Merak, Banten, dengan ketinggian 8 meter, untuk kemudian masuk ke wilayah Jakarta.
\”Terus [gelombang tsunami] menjalar ke Laut Jawa, akhirnya sekitar tiga jam itu nyampe ke Jakarta sekitar 1 meter,\” kata Heri, Selasa (27/9/2021).

By admin