TikTok mengklaim telah mengguyur kreator konten dengan pendapatan besar lebih dari dua kali lipat selama enam bulan terakhir berkat program pendanaan barunya.
TikTok mengatakan program fund atau pendanaan baru tersebut, yang meluncur tahun lalu akan keluar dari versi beta dalam beberapa pekan ke depan. Program baru ini akan menggantikan Creator Fund TikTok yang semula senilai US$1 miliar atau sekitar Rp15,7 triliun.
TikTok juga mengumumkan alat monetisasi LIVE Subscription-nya telah berubah nama menjadi \”Subscription\” dan akan segera diperluas ke kreator non-LIVE.
Pada saat peluncurannya, program baru pendanaan untuk kreator diberi nama Creativity Program. Setelah keluar dari versi beta, program ini sekarang berganti nama menjadi \”Creator Rewards Program.\”Pilihan RedaksiTikTok Klaim Hapus 11 Juta Konten Langgar Ketentuan, Ada Hoaks PemiluTKN Blak-blakan Soal Unggul Jalur \’Receh\’ di TikTokInstagram Juara Download Global, Kalahkan TikTok hingga CapCutTidak seperti Creator Fund sebelumnya, program baru ini memberikan reward atau penghargaan kepada kreator untuk konten yang lebih panjang, atau dengan durasi lebih dari satu menit.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Program baru ini merupakan dampak dari format video panjang yang diluncurkan TikTok. Sejak program ini meluncur, TikTok mengatakan pengguna menghabiskan 50 persen waktunya untuk menonton konten yang lebih panjang.
Jumlah penonton video yang lebih panjang sendiri disebut meningkat hampir 40 persen selama enam bulan terakhir.
Di sisi lain, program pendanaan baru juga sebagai tanggapan atas keluhan dari para kreator yang mengatakan model TikTok sebelumnya menawarkan pembayaran yang rendah, dengan beberapa kreator mengatakan mereka hanya mendapat beberapa dolar untuk video yang mendapatkan jutaan penayangan.
Sebelumnya, ketika TikTok pertama kali meluncurkan program baru ini, mereka memperkirakan para kreator akan dapat menghasilkan lebih dari 20 kali lipat dari apa yang mereka hasilkan sebelumnya di TikTok.
Namun, pengumuman terbaru menunjukkan para kreator menerima pendapatan 250 persen dari apa yang mereka dapatkan sebelumnya.
Meski TikTok berusaha bersaing dengan YouTube lewat video yang lebih panjang, TikTok tidak menawarkan tingkat pembayaran yang sama dengan platform milik Google tersebut.
Melansir TechCrunch, YouTube membagi pendapatan iklan dengan para kreatornya, membayar sebesar US$30 miliar atau sekitar Rp472,11 triliun dalam tiga tahun.
Sementara itu, fitur Berlangganan baru dari TikTok menawarkan kreator non-LIVE cara baru untuk berinteraksi dengan audiens mereka melalui konten dan fasilitas eksklusif.
TikTok awalnya akan menyediakan layanan ini untuk para kreator dengan basis undangan saja, dan para kreator yang memenuhi syarat akan mendapatkan akses dalam beberapa minggu ke depan.
Dengan memperluas fitur ini, TikTok memungkinkan para kreator untuk menawarkan fasilitas kepada pelanggan mereka untuk video dan siaran langsung mereka, bukan hanya siaran langsung. Kreator akan dapat memposting video eksklusif yang hanya dapat dilihat oleh pelanggannya.
Pengguna yang berlangganan kreator akan mendapatkan lencana pelanggan yang ditampilkan di sebelah nama mereka ketika mereka mengirim komentar di video dan selama LIVE. TikTok mengatakan lebih banyak fasilitas akan tersedia setelah fitur ini diluncurkan sepenuhnya.
Lebih lanjut, TikTok juga mengumumkan mereka telah meningkatkan pusat edukasi Creator Portal menjadi Creator Academy untuk menyediakan sumber daya, kursus, artikel, dan wawasan terbaru bagi para kreator. Hub yang telah ditingkatkan saat ini sedang dalam tahap uji coba dan akan tersedia dalam beberapa pekan ke depan dalam tujuh bahasa yang berbeda.Infografis tornado dan puting beliung. (Basith Subastian/CNNIndonesia) (lom/dmi)