Fitur \’Take a Break\’ ala Meta mengingatkan pengguna untuk keluar dari aplikasi media sosial setelah penggunaan dalam jangka waktu tertentu. Apakah pengguna merasa terganggu?
Rilis pada tahun 2021, fitur \”Take a Break\” Meta mencoba membantu pengguna untuk beristirahat sejenak dari scrolling berjam-jam di platform media sosial mereka.
Fitur notifikasi ini biasanya muncul pada saat malam hari ketika pengguna sudah terlalu lama aktif menggunakan platform.
\”Kurang lebih notifikasi muncul setelah satu jam pengguna aktif,\” kata Revie Sylviana, Direktur Kemitraan Global untuk Meta di Asia Tenggara, dalam acara #NgobroldiMeta, Rabu (27/3).Pilihan RedaksiPemerintah AS Beri Peringatan, AI Bisa Bikin Manusia PunahSurvei Meta: Anak Muda Main Medsos Tak Cuma Buat Senang-senangRemaja Makin \’Punah\’ dari FacebookRevie menjelaskan pengguna aktif ini dalam artian notifikasi akan muncul saat pengguna menggunakan platform untuk aktifitas scrolling atau likes comment yang membuat pengguna aktif menggunakan media sosial tersebut.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}\”Biasanya saat pengguna kelihatan aktif scrolling atau likes yang penggunaan media sosialnya kelihatan aktif, baru notifikasinya muncul,\” lanjutnya.
Meta mengklaim tidak risau soal potensi kehilangan pengguna lantaran pihaknya lebih berpikir jangka panjang.
\”Kebetulan principle daripada founder-founder kita lebih melihat long term. Kalau kita bikin produk enggak relevan buat user, hanya spike sesaat, itu enggak sustain ke depannya,\” urai Revie, saat menjawab pertanyaan soal risiko hengkangnya pengguna imbas fitur tersebut.
Kebalikan dari fitur pop-up, Meta juga hadirkan fitur \’Turn Off; yang memungkinkan pengguna untuk dapat memilih konten yang tidak ingin dihadirkan dalam algoritme platform media sosialnya.
Fitur Turn Off yang dibuat Meta juga untuk memudahkan pengguna agar tak perlu melakukan reset konten dengan menghapus akun media sosialnya.
\”Kita pengen bener-bener menjadi platform yang memang positif buat para pengguna. Bahkan bukan cuma fitur yang auto pop-up aja, tapi ada fitur turn off buat pilih pilih konten yang ingin dilihat, ini memudahkan pengguna daripada harus delete sosial media dulu,\” imbuh dia.
Meta juga sebelumnya sudah meluncurkan fitur yang dilengkapi dengan kecanggihan teknologi kecerdasan buatan(AI) generatif untuk platform-nya.

Seperti untuk platform media sosial Instagram, Meta menghadirkan AI bernama Emu untuk untuk fitur Restyle dan Backdrop. Restyle memungkinkan pengguna Instagram mengimajinasikan ulang gambar dengan menerapkan gaya visual yang dia gambarkan.
Sementara itu, fitur Backdrop mampu mengubah latar belakang gambar pengguna secara otomatis. Sebelumnya, Revie juga sedikit menyinggung kecanggihan Meta AI pada Instagram yang sudah dirilis ini.
\”Terus kalo untuk Meta AI yang udah kita sedikit luncurkan contohnya AI untuk stiker di Instagram. Sehingga memungkinkan pengguna bisa bikin kalimat sendiri yang akan ke generate jadi stiker yang custom atau misal custom background-nya yang bisa juga secara otomatis,\” ujarnya.

By admin