Pulau Sumatera terdeteksi menyimpan kekuatan megathrust paling dahsyat di antara wilayah lainnya di Indonesia. Simak penjelasannya.
Megathrust adalah daerah pertemuan antar-lempeng tektonik Bumi yang berpotensi memicu gempa kuat dan tsunami dahsyat. Zona ini diprediksi \’pecah\’ secara berulang dengan jeda hingga ratusan tahun.
Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, pada Januari 2022, menjelaskan megathrust merupakan bidang kontak antar-lempeng yang mengakumulasi tegangan tektonik yang sangat besar.
\”Kemudian besarnya tegangan itu melampaui batas elastisitas batuan sehingga patah bergeser dengan tiba-tiba,\” kata Daryono.Daftar Zona Megathrust yang \’Kepung\’ RI, di Mana Ancaman Terbesar?ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Merujuk Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017, setidaknya saat ini terdapat 16 megathrust yang mengepung Indonesia, dan enam di antaranya berada di Sumatera.
Enam megathrust yang ada di Sumatera ini juga berpotensi memicu gempa dahsyat hingga tsunami dengan tinggi puluhan meter. Berikut daftarnya:
1. Megathrust Andaman-Sumatera dengan potensi gempa magnitudo 9,2 dan pergeseran 4 cm per tahun2. Megathrust Nias-Simeulue dengan potensi gempa magnitudo 8,9 dan pergeseran 4 cm per tahun3. Megathrust Batu dengan potensi gempa magnitudo 8,2 dan pergeseran 4 cm per tahun4. Megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa magnitudo 8,7 dan pergeseran 4 cm per tahun5. Megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa magnitudo 8,9 dan pergerseran 4 cm per tahun6. Megathrust Enggano dengan potensi gempa magnitudo 8,9 dan pergeseran 4 cm per tahunMengenal Ancaman Ngeri Megathrust yang Diinvestigasi BMKG dkkMenurut laporan tersebut, catatan gempa besar yang diakibatkan oleh megathrust di daerah Sumatera telah banyak terekam dari beberapa penelitian.
\”Dengan tatanan seismotektonik seperti itu, Sumatera dianggap sebagai salah satu zona gempa paling aktif di Bumi. Dalam catatan sejarah selama 140 tahun terakhir, banyak gempa besar, mulai dari magnitudo 6,5 sampai 9 telah terjadi, baik di Zona Sesar Sumatera maupun megathrust,\” demikian keterangan dalam laporan tersebut.
\”Gempa-gempa tersebut telah menghancurkan banyak rumah dan bangunan lainnya yang berakibat banyaknya korban jiwa,\” lanjutnya.
Mulai investigasi
BMKG bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mempersiapkan ekspedisi investigasi fenomena kegempaan yang ada pada zona megathrust di Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi teror gempa megathrust yang bisa menjadi pemicu tsunami dahsyat dari Pulau Sumatera hingga Sulawesi.
Masing-masing zona megathrustyang akan diteliti mulai dari Subduksi Sunda, Subduksi Banda, Subduksi Sulawesi, Subduksi Lempeng Laut Filipina, Lempeng Laut Maluku, Subduksi Utara Papua, akan dijelajahi dalam misi ini.
\”Segala sesuatunya sudah mulai kami persiapkan, Pusat Penelitian, Latihan dan Pengembangan untuk menyempurnakan model gempa bumi dan tsunami kita,\” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Rangkaian ekspedisi dimulai dari Batam, Kepulauan Riau dengan melewati beberapa kota di Indonesia hingga berakhir di Bitung, Sulawesi Utara pada Minggu, 25 Agustus 2024.
Dalam perencanaannya, penelitian tersebut akan dilaksanakan serangkaian pelayaran panjang menggunakan kapal ekspedisi OceanXplorer milik OceanX.
Para periset Tanah Air tak cuma meneliti fenomena kegempaan, tapi ekspedisi tersebut juga dilakukan untuk mengamati fenomena interaksi udara dan laut di perairan Indonesia.
Sasarannya pada wilayah yang teridentifikasi sebagai lokasi terjadinya fenomena yang dapat mempengaruhi variabelitas cuaca dan iklim Indonesia, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan ocean dipole di laut Banda, Selatan Jawa, Barat Sumatera.