XL Axiata buka suara terkait rencana pemerintah memberikan insentif kepada operator telekomunikasi untuk implementasi jaringan 5G di Indonesia.
Marwan O. Basir, Chief Corporate Affairs XL Axiata, mengatakan pemberian insentif dari pemerintah merupakan hal penting bagi industri telekomunikasi. Apalagi, hal tersebut juga berkaitan dengan percepatan implementasi jaringan 5G di Tanah Air.
\”Kalau ditanya penting, ya penting sekali insentif. Penting buat kita pemerintah akan mengeluarkan insentif dalam waktu dekat,\” kata Marwan di XL Axiata Tower, Jakarta, Kamis (25/4).
\”Mudah-mudahan segera bisa keluar insentif. Cost BHP (Biaya Hak Penyelenggaraan) sudah 13-14 persen dari gross, ini sudah tinggi,\” lanjutnya.Insentif Masih Digodok, Kominfo Ungkap Jadwal Lelang FrekuensiADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Dian Siswarini, Presiden Direktur XL Axiata, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan rencana pemberian insentif ini jangan hanya untuk frekuensi baru yang rencananya bakal dilelang dalam waktu dekat, yakni pita frekuensi radio 700 MHz dan pita frekuensi radio 26 GHz.
Menurutnya insentif ini seharusnya juga diberikan pada pemakaian pita frekuensi eksisting, terutama 900 MHz, yang biaya sewanya menurutnya sangat mahal.
\”Kalau maunya kita, pengurangan jangan cuma yang baru, tapi yang eksisting. Jadi, karena eksisting, terutama yang 900 itu, mahal banget, Rp 1,2 triliun per tahun,\” tutur dia.Indosat Bicara Biaya Frekuensi yang Lebih Ringan di Negara LainNamun begitu, menurutnya XL terbuka untuk berdiskusi lebih lanjut dengan pemerintah terkait rencana pemberian insentif tersebut.
\”Terbuka berdiskusi dengan pemerintah apa yang diinginkan pemerintah. Misalnya mau memberikan keringanan, apa yang bisa kita berikan. Tahap diskusi, menyambut baik keterbukaan,\” ujar dia.
Sebelumnya, Menkominfo Budi Arie Setiadi menyebut pihaknya tengah menyiapkan insentif untuk implementasi jaringan 5G di Indonesia. Hal itu merupakan langkah strategis agar jaringan 5G dapat dioptimalkan untuk peningkatan percepatan internet di Indonesia yang lebih baik.
\”Jadi negara investasi dulu tidak usah bayar sehingga bisa lebih murah operator mau melakukan investasi dalam jumlah yang besar,\” kata Budi, dalam keterangan tertulisnya.Didorong Perluas 5G, Perusahaan Telekomunikasi Kasih SyaratIa optimistis kecepatan internet dalam negeri terus meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi digital. Oleh karena itu, kata dia, pemerintah tetap fokus pada penyelenggaraan infrastruktur digital.
\”Memang perlu investasi yang besar, dana yang besar, dan perlu komitmen yang besar untuk mewujudkan infrastruktur digital,\” kata Budi.
Menurutnya, Kominfo selalu mendorong agar kecepatan internet Indonesia bisa menembus peringkat 10 besar di dunia lewat jaringan 5G.Apa itu Frekuensi 700 MHz dan 26 GHz yang Bakal Dilelang Barengan?\”Kalau kecepatan itu relatif, tapi yang pasti adalah ranking di dunia. Kita ukurannya seperti itu, dunia bukan makin lambat menjual internetnya. Kalau kita bilang target kita 100 Mbps tapi ternyata peringkat dunia naik semua ya tetap saja,\” ujar Budi.
Bahkan, pemerintah terus mengkaji dan merumuskan langkah-langkah strategis untuk merumuskan langkah-langkah strategis untuk mengeksekusi layanan jaringan 5G tingkat kecepatan internet yang lebih baik.
\”Kami akan bersinergi dengan beberapa operator seluler dan ekosistem industri untuk merumuskan langkah-langkah yang paling baik,\” kata Budi.