Jambi (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi yang mengguncang sejumlah daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB)-Bali, Rabu malam, diakibatkan oleh adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.

"Ya, gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia. Wilayah Samudera Hindia selatan Bali-Nusa Tenggara, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jambi, Rabu.

Gempa berkekuatan 5,2 magnitudo tersebut terjadi pada Rabu pukul 19.58 Wita.

Titik episentrum gempa terdeteksi berada di laut dengan koordinat 10,27° LS ; 116,42° BT, atau pada jarak 175 kilometer arah tenggara Kabupaten Lombok Tengah, NTB pada kedalaman 48 kilometer.

Getaran gempa dirasakan beberapa saat di Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Mataram, Sumbawa Barat dengan skala intensitas III MMI. Kemudian Kota Denpasar, Klungkung, Karangasem di Bali dengan skala intensitas II MMI.

Menurut dia, berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa rangkaian gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan thrust fault.

BMKG tidak mendapati adanya aktivitas gempa bumi susulan hingga pukul 20.40 Wita sekaligus belum mendapatkan laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan. Meskipun demikian, ia memastikan bahwa berdasarkan hasil pengamatan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami

By admin